• Facebook
  • Twitter
  • Google Plus
  • Contact

Arvin Blog

  • Home
  • HOME
  • ABOUT
    • Facebook
    • Twitter
    • Google Plus
  • MENU
    • Sub Menu
    • Sub Menu
    • Sub Menu
  • LABEL
    • News
    • Views
    • Feature
    • Tips
  • Menu
    • Submenu1
    • Submenu2
    • Submenu3
  • Statis
  • Download Link
Home » Uncategories » Resensi Buku Tere Liye

Resensi Buku Tere Liye

Posted by Arvin Blog
Add Comment
Sunday, April 28, 2019



Resensi  I


Judul Buku         : Ceros dan Batozar
Pengarang           : Tere Liye
Penerbit               : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit       : Juli 2018
ISBN                    : 9786020385914
Halaman              : 376 halaman



Judul Buku                : Komet
Pengarang                  : Tere Liye
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit              :Februari 2019
ISBN                           : 9786020385938
Halaman                     : 384  halaman




Judul Buku                : Komet Minor
Pengarang                  : Tere Liye
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit              : 2019
ISBN                           : 9786020623399
Halaman                     : 376  halaman


  
Ini adalah resensi tiga buku fiksi karya Tere Liye disini, Pertama buku ‘Ceros dan Batozar’ Kedua ‘Komet’. Antara buku pertama dan kedua bukan kisah bersambung, tetapi untuk memahami cerita ‘Komet’dengan baik maka wajib membaca buku ‘Ceros dan Batozar’ terlebih dahulu, karena tokoh Batozar muncul di kisah ‘Komet’ dan  Ceros muncul kembali di buku ketiga yang berjudul ‘Komet Minor’. Komet Minor merupakan kelanjutan dari ‘Komet’.

Ketiga buku ini menceritakan tiga sahabat  remaja, Raib, Seli dan Ali. Mereka mempunyai kemampuan yang menakjubkan hingga mampu bepergian ke dunia pararel. Raib bisa menghilang, Seli mampu mengeluarkan petir dari tangannya dan Ali yang bisa berubah wujud menjadi beruang.
Di buku ‘Ceros dan Batozar’, cerita dimulai dari perjalanan  karyawisata sekolah yang diikuti Raib, Seli dan Ali ke bangunan kuno di luar kota yang awalnya terasa membosankan bagi Ali, tiba tiba berubah ketika Ali menemukan adanya aktivitas dunia pararel di bagian lain dari bangunan kuno yang mereka kunjungi.

Petualangan dimulai ketika Ali memutuskan untuk memeriksa sisi lain dari bangunan dengan menggunakan ILY, benda terbang berbentuk kapsul perak dengan teknologi canggih.
Perjalanan menuju bagian bawah bangunan dimulai dan posisinya ada di perut bumi, di bawah tanah di dalam lautan, melalui banyak lorong hingga tiba tiba ada yang menyerang mereka. Makhluk buas, badannya seperti manusia, tetapi kepalanya badak. Mereka bertarung habis habisan dan Seli pingsan lebih dulu. Dan ketika monster itu akan memukul Raib, tiba tiba matahari terbit, dan monster hilang digantikan dua sosok manusia biasa laki laki. Mereka adalah Ngglanggeram dan Ngglanggeran, si kembar yang mempunyai kekuatan dan teknik hebat, mereka dari klan Aldebaran. Dan merekalah yang berubah menjadi makhluk buas itu yang disebut “Ceros”
Ternyata sarung tangan yang digunakan Ali adalah sarung tangan milik si kembar yang dicuri oleh si Tanpa Mahkota dua ribu tahun yang lalu. Tanpa sarung tangan itu si kembar tidak bisa mengendalikan perubahannya menjadi ‘Ceros’, hingga mereka memutuskan mengurung diri di tempat itu untuk menghindari kerusakan, dan membuat siapapun yang masuk ke dalam bangunan itu tidak bisa keluar. Dengan pengorbanan Ali, akhirnya mereka bertiga berhasil keluar dari dalam bangunan.

Kisah sangat menginspirasi. Pengorbanan Ali untuk mengeluarkan teman temannya menunjukkan bahwa persahabatan mereka tulus. Dan tidak ada pengorbanan yang sia sia.

Karyawisata mereka sempat diduga  membuat heboh karena  kapsul terbang klan bulan yang dicuri oleh ‘Batozar’ terlihat dan menjadi berita utama..Munculnya kapsul terbang itu bersamaan dengan petualangan Ali, Raib dan Seli menggunakan ILY. Raib pun salah paham dengan Ali karena mengira Ali penyebab terlihatnya ILY.  Batozar adalah kriminal di klan bulan dan telah melarikan diri.Wajah Batozar sangat meyeramkan, dengan mata merah dan tubuh tinggi besar membuat orang takut mendekat, apalagi catatan kriminalnya di klan bulan sehingga Ali, Raib dan Seli tidak diperbolehkan mencari tahu lebih banyak tentang Batozar.  Tanpa sengaja Ali, Raib dan Seli bertemu Batozar sewaktu membeli makanan. Ali memutuskan mengikutinya. Dan dimulailah petualangan mereka ketika Batozar ternyata sengaja ingin mencari Raib, yang mempunyai kekuatan berbicara dengan alam. Batozar menculik Raib, Ali dan Seli, agar Raib bisa membantunya. Kemampuan Raib belum sempurna dan Batozar memaksa Raib melatih teknik berbicara dengan alam agar bisa membantu Batozar melihat wajah istri dan anaknya. Ingatan Batozar tentang keluarganya telah dihapus. Penculikan itu juga membuat Pasukan Bayangan mengirimkan armadanya memburu Batozar, buronan Klan Bulan. Di saat Armada tempur berhasil menembak dan mengenai tameng Batozar, Raib berteriak dan berhasil mengaktifkan teknik tertinggi berbicara dengan alam,  tembakan terhenti dan muncul layar virtual dengan potongan kejadian masa lalu Batozar. Batozar menangis bahagia. Tetapi begitu adegan masa lalu berakhir, tembakan yang tadi tertahan di udara melesat mengenai tubuh Batozar.  Ali dan Seli melesat menuju tempat Batozar ditembak dan menemukan cermin kecil milik Batozar di antara kepulan asap dan debu, tidak ditemukan tubuhnya, berarti Batozar berhasil menggunakan cermin untuk meloloskan diri sebelum tembakan menghunjamnya.
Ternyata Batozar tidak seseram wajahnya, kisah ini membuktikan bahwa penampilan fisik seseorang itu tidak selalu sama dengan yang Nampak. Batozar memiliki hati yang hangat dan bersahabat.

Buku “Komet” masih menceritakan tentang petualangan tiga sahabat. Petualangan antar dunia pararel. Setiap dunia pararel yang dikisahkan mempunyai nama nama yang tidak asing di telinga, sehingga memudahkan mengingat.

Ali berhasil membuat portal di basement rumahnya, yang bisa mengirimkan informasi danmengirim benda benda kecil seperti dokumen, buku atau novel antar dunia pararel. Selain itu portal tersebut bermanfaat untuk berkomunikasi lebih cepat antar dunia pararel. Apalagi tentang si Tanpa Mahkota yang berhasil lolos dari penjara abadi,Penjara Bayangan di Bawah Bayangan dan kini mencari klan komet untuk mendapatkan senjata pusaka.

Karena itulah mereka harus menemukan pulau yang menjadi portal masuk ke klan komet lebih dulu. Ali yang berhasil menemukan informasi dari buku tua dunia pararel bergerak cepat membagi informasi dan akhirnya mereka akan meuju klan matahari dengan guru mereka Miss Selena. Menurut informasi dari buku, klan komet yang selalu bergerak itu portalnya ada di klan matahari.
Akhirnya mereka ada di stadion klan matahari, namun  si Tanpa Mahkota dengan pasukannya berhasil memetik  bunga matahari yang pertama  kali mekar dan meluncur masuk ke klan komet, dan Ali langsung mengikutinya masuk ke portal yang terbuka, disusul Raib dan Seli.
Mereka bertiga mendarat di tempat asing dan tidak bertemu dengan si Tanpa Mahkota. Di tempat tersebut tidak ada tumbuhan aneh sebagai portal masuk ke klan komet . Hanya badai dan gelap. Tetapi Raib ingat bahwa banyak kekuatan di dunia pararel, tetapi yang paling hebat adalah perbuatan baik, dan itu adalah sumber kekuatan untuk menemukan pulau dengan tumbuhan aneh.Di sini Raib mengingatkan Ali untuk jujur, tidak mengambil makanan milik orang lain di kapal bagaimanapun keadaannya.

Hingga mereka bertemu dengan nelayan tua dan memanggil mereka Paman Kay dan Bibi Nay. Mereka ada di pulau Hari Senin di klan Komet. Paman Kay tidak menjawab pertanyaan Ali tentang tumbuhan aneh di pulau, dan hanya memberikan petujuk untuk menuju pulau Hari Selasa. Mereka menggunakan kapal layar dari Nelayan Kay menuju pulau Hari Selasa dan  dan akhirnya bertemu Max yang menjadi korban perampok. Raib, Seli dan Ali  bekerja sama mengalahkan perampok. Max pun menjadi bagian dari petualangan mereka. Paginya mereka tiba di pulau Hari Selasa dan bertemu dengan kakek Kay pemilik rumah makan., wajahnya mirip paman Kay. di Pulau ini mereka membantu gadis kecil menemukan kembali bonekanya yang hilang, meskipun tujuan mereka untuk menemukan tumbuhan aneh itu sangat penting.   
Kakek Kay meminjamkan kapal layarnya untuk tujuan pulau Hari Rabu, dan sekali lagi mereka bertemu dengan orang yang wajahnya sama dengan Paman Kay, kakek Kay. Ya namanya Petani Kay, yang terus berbicara sepanjang pertemuan. Hanya Seli yang bertahan menemani Petani Kay hingga petani Kay tertidur. Penduduk di pulau ini akan melakukan panen ketika kawanan burung hitam datang menyerbu hasil panen. Dengan kecerdasan Ali, dan kerja sam Raib serta Seli , mereka mampu mengalahkan burung itu dengan menangkap burung emas sebagai otak kawanan. 
Perjalanan berikut menuju pulau Hari Jumat harus melalui pulau Hari Kamis yang merupakan sarang perampok.  Mereka harus menghadapi perampok di pulau Hari Kamis, dan tertangkap oleh Pimpinan Perampok yang wajahnya juga mirip Paman Kay, tetapi ini wajahnya galak. Para perampok ini kesakitan karena efek senjata, dan Raib denngan tulus membantu menyembuhkan, termasuk pimpinan Perampok. Hingga mereka diijinkan melewati Pulau Hari Kamis menuju Pulau Hari Jumat dengan dibekali banyak perbekalan oleh Pemimpin Perampok.. Di Pulau hari Jumat  mereka bertemu Otoritas Pulau dan menyaksikan pergantian kekuasaan oleh Pemimpin Perampok Pulau Hari Kamis. Raja Kay yang menjadi raja di pulau Hari Jumat memberi petunjuk agar mereka menemui Pelaut kay di pulau Hari Sabtu. 

Setelah melalui perjuangan panjang, bahkan kapal hancur karena serangan gurita raksasa, akhirnya mereka  tiba di Pulau Hari Sabtu. Mereka berhasil melewati ujian kejujuran , ujian kepedulian , ujian kesabaran mendengarkan serta ujian kecerdasan mengalah kawanan burung hitam, ujian ketulusan membantu Perampok dan , dan berhasil melewati ujian terakhir dari Paman Kay dan Bibi Nay. Di ujian terakhir ini, bibi Nay yang mempunyai kekuatan membaca pikiran mengingatkan Raib, Seli dan Ali bahwa mereka harus berhati hati karena apa yang kita lihat tidak seperti terlihat. Ada banyak yang kita kenal, tetapi tidak seperti yang kita kenal. Bibi Nay membiarkan mereka memahaminya secara langsung agar mereka belajar dan tumbuh denngan hati yang jernih. 
Mereka lolos di ujian terakhir dan diperbolehkan melintasi portal cermin, termasuk Max. Mereka menuju pulau Hari Minggu  dan segera sampai ke pulau dengan tumbuhan aneh. Ketika pulau dengan tumbuhan aneh itu sudah dekat, tiba tiba Max melompat dan mengikat Ali, Raib dan Seli dengan jaring perak. Ternyata Max adalah si Tanpa Mahkota yang membohongi mereka bertiga untuk menggenapkan ambisinya.

Yang menarik dari buku ‘Komet’ ini adalah kisah tentang persahabatan, kejujuran, saling membantu serta bekerja sama untuk menggagalkan rencana si Tanpa Mahkota mendapatkan senjata pusaka agar dapat menguasai dunia pararel. Meskipun  akhirnya mereka harus kecewa karena dibohongi teman dalam perjalanan. Tetapi itu belum akhir, karena kisah perjuangan mereka untuk mendapatkan senjata pusaka dilanjutkan dalam buku ‘Komet Minor’ ”.





Max yang ternyata si Tanpa Mahkota sudah berdiri di Pulau Hari Minggu, pulau dengan pohon aneh yang buahnya telah matang setelah proses vegetatif generatif selama dua ribu tahun. Portal menuju klan Komet Minor akan terbuka, dan tiga sahabat ini malah terperangkap di jaring perak. Dan di waktu berikunya muncul ikan raksasa yang siap menelan pulau Hari Minggu. Sementara Ali  berhasil mengeluarkan cermin kecil hingga Batozar melakukan teleportasi melalui cermin . Batozar berhasil membawa tiga sahabat mendarat di pulau Hari Minggu dan membiarkan semua masuk kedalam mulut ikan raksasa yang menelan pulau Ternyata itu adalah portal masuk ke Klan Komet Minor. Si Tanpa Mahkota marah dan terjadi pertarungan dengan Batozar.
Di klan Komet Minor mereka  bertemu dengan binatang binatang aneh. Tetapi mereka terus bergerak agar bisa mendapatkan senjata pusaka terlebih dulu dari si Tanpa Mahkota. Mereka melewati hutan lebat, padang rumput dengan pohon berduri tajam. Dan ketika menemukan padang rumput, maka Batozar melatih teknik bertempur dan meminta  tiga sahabat belajar. Mereka terus berlatih tanpa menyadari ada yang terganggu, mahluk kecil, mirip cacing dengan mata dan tanduk hijau. Cacing itu mengeluarkan cairan hijau dan membentuk jaring laba laba menyerang dan mengikat Seli. Raib, Ali dan Batozar berusaha melawan cacing cacing yang bertambah banyak demi meyelamatkan Seli.
Akibat serangan cacing hijau, tubuh Seli lemah, maka Batozar memutuskan mencari kendaraan dan menemukan petunjuk orang yang tahu tentang senjata d klan ini karena klan ini disebut zona putih. Kemapuan Batozar swbagai pengintai tidak diragukan ketika dia berhasil mendapatkan petunjuk dan menemui orang yang dimaksud di kota berikutnya.

Akhirnya mereka berhasil bertemu Tuan Enre, salah satu pemburu  yang hidup di Klan Komet Minor Mereka membentuk aliansi dengan Paman Kay dan Bibi Nay. Mereka memburu orang orang jahat di masa itu dan Finale salah satu pemburu, berhasil membuat senjata pusaka yang terbagi dalam tiga potong dan berbentuk tombak. Senjata itu dicuri petarung antar klan dan menyebabkan keributan dan pertumpahan darah.  Setelah itu aliansi  dibubarkan dan tidak ada lagi senjata di klan ini. Di rumah Tuan Enre Seli berhasil mengatasi racun cacing hijau atau cacing pasak dan menjadi semakin kuat.
Petunjuk Tuan Enre mengantar mereka menuju Menara kelabu. Perjalanan menuju Menara kelabu sangat manantang. Mereka bertemu kadal kadal yang mengeluarkan bola api dan merupakan benteng penjaga alami menuju Menara kelabu.Dengan perjuangan dan kerja sama mereka sampai di bagian lereng Menara kelabu. Tidak mudah menuju atas Menara yang dijaga oleh Arci dengan busur panah di tangan. Setelah beberapa kali gagal menuju atas, maka mereka berhasil melewatinya setelah Raib dengan kemampuan membaca alam mengetahui kelemahan Arci yang buta. Tuan Arci mempercayakan memberikan potongan tombak pertama kepada tiga sahabat dan memberi petunjuk keberadaan Kulture, pemegang tombak kedua.  Tetapi si Tanpa Mahkota mampu menyusul mereka dan berhasil merebut tombak perama yang disimpan di ransel Ali.

Tanpa menyerah mereka melanjutkan menemui Kulture yang menjadi media darling kota Archantum di klan Komet Minor dengan nama Lady Oopraah, selebritits terkenal. Mereka berhasil mendapatkan potongan tombak kedua setelah Ali bersedia tampil di acara  Lady  Oopraah. Bahkan menggunakan alat transportasi tabung terbang Lady Oopraah menuju pintu baja Tambang Tua  210579 menemui Finale. Tetapi usaha mereka dengan cepat diganjal si Tanpa Mahkota yang dengan mudah menemukan mereka dan sekali lagi mampu merebut tombak kedua dari ransel Ali.

Insting Batozar sebagai pengintai mampu mempertemukan mereka dengan Tuan Enre, Kulture dan Tuan Arci di ruang rahasia rumah Lady Oopraah.Sekali lagi mereka berteleportasi melalui cermin besar dan membuka portal menuju Tambang Tua tempat Finale. Mereka siap bertarung.
Tidak berselang lama si Tanpa Mahkota berhasil memasuki tambang tua menuju ujung tempat Finale berkebun dan beternak. Pertarungan terjadi, dan si Tanpa Mahkota memang kuat dan berhasil melempar Finale hingga potongan terakhir tombak terjatuh. Tetapi Ali lebih cepat mengambil potongan tombak itu dan memasukkan ke ransel. Si Tanpa Mahkota melihatnya, dan segera merampas ransel Ali dan mengambil tombak terakhir dengan mudah.

Si Tanpa Mahkota tertawa dan diikuti tawa Ali yang membuat heran si Tanpa Mahkota. Ternyata Ali berhasil mengelabui si Tanpa Mahkota dengan menggandakan tombak tombak tersebut. Ali mengeluarkan potongan tiga tombak dari ranselnya, dan benda benda itu bergabung  membentuk senjata pusaka mengeluarkan cahaya keemasan dan  pakaian Ali juga berubah. Si Tanpa Mahkota yang marah menyerang Ali hingga lupa bahwa senjata yang dipegang Ali asli dan mempunyai kekuatan yang langsung membuat si Tanpa Mahkota terkapar. Raib dan Seli mencegah Ali menghabisi si Tanpa Mahkota. Mereka memilih menghukum si Tanpa Mahkota di ruangan tempat Ceros, ruangan yang tidak bisa ditembus keluar oleh siapapun.

Kelebihan kisah di  buku ini selain judul judulnya menarik karena berhubungan dengan sains juga  sangat inspiratif karena ternyata persahabatan yang tulus dan kerja sama itu adalah modal mengalahkan ambisi. Buku ini juga menunjukkan bahwa apa yang terlihat itu tidak seperti yang terlihat itu benar adanya, seperti Batozar yang mempunyai wajah mengerikan tetapi hati dan perilakunya tidak seperti yang terlihat, atau Max, yang terlihat baik dan lemah, ternyata adalah si Tanpa Mahkota yang kuat.  Juga mengandung pesan bahwa memaafkan adalah pilihan terbaik, sejahat apapun orang terhadap kita.

Keriga buku karya Tere Liye ini tak sekedar cerita fiksi biasa. Gambaran gambaran dari cerita berhubungan dengan sains dan membuat pembaca berimajinasi. Ada banyak pesan di ketiga buku tanpa bermaksud menggurui.


Mencari kekurangan di akhir kisah ini tidak mudah. Sudah tiga buku dibaca dan makin bisa mengikuti alur ceritanya. Hanya di akhir bagian dari buku ini saja yamg tidak menjelaskan secara rinci, kenapa salah satu pemburu yang pikun tiba tiba ingat lagi. Selebihnya sangat memuaskan.
Dan di tunggu buku berikutnya. Bang Tere sukses membuatku ‘nagih’ membaca buku berikutnya
 


 
 

0 Response to "Resensi Buku Tere Liye"

Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

LIKE FANSPAGE KAMI!

About Me

POPULAR POSTS

  • Download Film P.K. (2014) Bluray 720p Subtitle Indonesia
  • The Divergent Series: Allegiant (2016) TSRip Mkv Mp4
  • Download Film The Hobbit 3 : The Battle of the Five Armies (2014)
  • Apa Itu Paypal?
  • Doraemon Film Stand by Me (2014) 720p - 764MB - English+Indonesian Subtitle
  • Download Film Big Hero 6 (2014) 720p BluRay 820MB
  • Naruto Shippuden Episode 390 Subtitle Indonesia

Friend

About Me

Arvin
View my complete profile

Views

Flag Counter

Total Pageviews

Blog Archive

  • ▼  2019 (1)
    • ▼  April (1)
      • Resensi Buku Tere Liye
  • ►  2018 (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
  • ►  2016 (2)
    • ►  March (2)
  • ►  2015 (5)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2014 (22)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
    • ►  January (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
Back to top!
Copyright (c) 2014 Arvin Blog. All Rights Reserved New Fastest Magz Template by CB Blogger. Powered by Blogger.